Adakah yg tau siapa insinyur yang paling terkenal diindonesia ? mungkin
sedikit dari kita yang menyadari bahwa bila tidak ada orang-orang seperti ini
indonesia tidak akan maju seperti sekarang. nah sekarang saya akan membahas 7
insinyur yang paling terkenal didalam bahkan diluar negeri dan hasil
pemikirannya masih dipakai sampai sekarang, siapa sajakah mereka, ini dia :
1. Ir. Soekarno
siapa sih yang nggak kenal sama beliau, beliau Ir.
soekarno beliau lahir 6 Juni 1901 di kotan Surabaya, bung karno selain
terkenal sebagai presiden RI yang ke-1, beliau adalah salah satu insinyur handal yang
dimiliki indonesia. Setelah lulus dari sekolah menengah, Soekarno melanjutkan
pendidikan ke Bandung. Pada zaman tersebut kampus yang dipilih adalah sekolah
teknik Belanda atau sekarang lebih umum disebut dengan ITB. walau pun banyak
anggapan bahwa pak karno adalah lulusan teknik arsitektur tetapi beliau adalah
salah satu pencetus berdirinya fakultas teknik di UGM.
2. Dr. Ir. Tjokorda Raka Sukawati
Dr. Ir. Tjokorda Raka Sukawati lahir
di Ubud, 3 Mei 1931, merupakan seorang insiyur Indonesia yang
menemukan teknik Sosrobahu (namanya kyk tokoh sinema kolosal
ya hehe). Atas temuan itu, beliau juga sering dikenal dengan Tjokorda
Sosrobahu. Teknik Sosrobahu yakni, teknik konstruksi yang digunakan terutama
untuk memutar bahu lengan beton jalan layang. Dengan teknik ini, lengan jalan
layang bisa diputar hingga 90 derajat sehingga tidak menganggu arus lalu lintas
di bawahnya. Teknologi Sosrobahu ini berhasil menggarap proyek jalan layang
antara Cawang dengan Tanjung Priok, Jakarta. Gelar insiyur teknik sipil
yang diraihnya tahun 1962 di Institut Teknologi Bandung (ITB). Gelar doktor
diraih di UGM tahun 1996. Awal kariernya PT. Hutama Karya, yang merupakan salah
satu perusahaan di bidang jasa konstruksi dan infrastruktur BUMN di bawah
Departemen Pekerjaan Umum. Almarhum juga merupakan pionir Fakultas Teknis Unud
dan kegiatan terakhirnya sempat mengajar di Pascasarjana Bidang Teknik Sipil
Unud.
3. Prof. Ir. R.M. Sedyatmo
Prof. Ir. R.M. Sedyatmo lahir di Karanganyar,
Jawa Tengah pada tahun 1909 beliau adalah seorang insinyur Indonesia. Sedyatmo
yang sering dijuluki "Si Kancil" karena terkenal karena banyak
akalnya menempuh pendidikan di Technische Hogescholl (THS) (sekarang ITB)
Bandung. Selesai dari THS pada 1934, Sedyatmo bekerja sebagai insinyur
perencanaan di berbagai instansi pemerintah. Sedyatmo dikenal sebagai penemu "Pondasi Cakar Ayam" pada tahun 1962. Temuan Sedyatmo awalnya
digunakan dalam pembuatan apron Pelabuhan Udara Angkatan Laut Juanda, Surabaya,
landasan bandara Polonia, Medan, dan landasan bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.
Hasil temuannya tersebut telah dipatenkan dan dipakai di luar negeri. tpi
inilah hebat nya beliau Namun,
Sedyatmo bukanlah ilmuwan yang haus akan penghargaan. Sikap rendah hati dan
dedikasinya yang tinggi terhadap bangsa menjadi spirit bagi ciptaannya. Dan
uniknya, Sedyatmo selalu menekankan pentingnya intuisi dan pengamatan terhadap
alam semesta. Karya cakar ayamnya merupakan bukti bagaimana ciptaannya
terilhami oleh akar pohon kelapa.
4. Prof.Dr.Ir. Roosseno
Prof.Dr.Ir
Roosseno yang lahir pada tanggal 2 Agustus 1908 adalah pelopor konstruksi beton
di Indonesia. Nama Roosseno selalu dikaitkan dengan rekayasa teknik sipil
Indonesia. Dialah penerjemah ulung gambar dan desain para perancang bangunan ke
dalam bentuk dan struktur pada masanya. Roosseno merupakan lulusan dari
Technische Hooge School Bandung (sekarang Institut Teknik Bandung/ITB) yang
pada tahun 1932 menjadi satu – satunya orang Indonesia di antara 12 orang yang
lulus dari insitut tersebut. Ia lulus dengan nilai tertinggi di antara 7 orang
Belanda dan 1 orang Tionghoa. Ia mengawali karir dengan berwiraswasta di
Bandung dengan mendirikan Biro Insinyur Roosseno dan Soekarno (Presiden pertama
RI) di Jalan Banceuy pada tahun 1933. Meski sebetulnya sama – sama insinyur
sipil, Soekarno lebih pandai dalam merancang bangunan.Roosseno adalah salah
satu insinyur yang secara konsisten mengenalkan dan mengembangkan beton – baik
lentur maupun tarik – dalam rekayasa bangunan di Indonesia. Oleh karena itu, ia
dijuluki sebagai Bapak Beton Indonesia. Sebagai ahli beton bertulang, Rooseno
telah banyak menangani berbagai proyek penting, seperti jembatan, pelabuhan,
gedung, dan hotel bertingkat. Di kalangan perbetonan internasional, Roosseno
menjadi anggota International Association for Bridge and Structural Engineering
(IBSE), Zurich dan Federation International de Precontreinte (FIP). Beliau juga
pernah menjadi menteri PU (Pekerjaan Umum) dengan masa jabatan 30 Juli - 12
Oktober 1953, walau tidak lama tapi jasanya untuk negara ini perlu diacungi
jempol.
5. Prof.Dr.Ir. Wiratman Wangsadinata
Prof. Dr. Ir. Wiratman Wangsadinata adalah
nama besar dalam dunia konstruksi Indonesia. Ia berperan andil dalam
perencanaan bernagai proyek konstruksi, mulai dari proyek pembangunan jalan,
bendungan, jembatan hingga gedung-gedung tinggi yang sebagian besar menjadi
karya langka di Indonesia. Prof.Dr.Ir.Wiratman Wangsadinata dilahirkan di Jakarta pada tanggal 25
Februari 1935, ia adalah lulusan Sarjana Teknik Sipil dari Institut Teknologi
Bandung (ITB). Sebenarnya ia tidak pernah bercita-cita akan menjadi insinyur
sipil, ia justru berniat masuk jurusan Teknik Fisika. Tapi rupanya jurusan itu
baru ditutup, dosen-dosennya yang orang Belanda pulang ke negerinya.
Akhirnya ia memutuskan mendaftar di jurusan Teknik Sipil. Setelah lulus dari
ITB ia langsung menjadi tenaga pengajar di Jurusan Teknik Sipil ITB. Contoh beberapa hasil karyanya yang luar biasa ialah
Wisma Nusantara yang merupakan ‘kelinci percobaan’ Jepang untuk
membangun gedung tinggi tahan gempa, Wisma Dharmala, Bakrie Tower, Duku
Atas Tunnel di Jakarta, Jembatan Ampera di Palembang, Jembatan Raja Mandala di
Bandung, restorasi Candi Borobudur di Magelang serta Bendungan Keuliling di
Krueng Aceh. Wiratman pula yang merancang Four Seasons Residential
Apartments, Mal Ciputra, Hotel Aryaduta dan masih banyak proyek lainnya. Wiratman
merupakan salah satu putra terbaik bangsa yang tidak perlu diragukan
keahliannya di bidang infrastruktur. Di usia yang tak lagi muda, Wiratman saat
ini masih dipercaya membidangi lahirnya proyek-proyek berskala raksasa
seperti Jembatan Selat Sunda, menara Jakarta dan flyover Casablanca yang
membentang sepanjang 5 km dari Tanah Abang (Jakarta Pusat) hingga
Pondok (Jakarta timur). Pembangunan simpang susun ini menggunakan teknik
hasil inovasi Wiratman yang memungkinkan pembangunan dilaksanakan tanpa menutup
arus lalu lintas.
Nah mungkin sekarang kawan" semua pasti berfikir, apakah bandara Djuanda yang ada dikota Surabaya diambil dari nama beliau, yaap benar sekali. Ia merupakan salah satu pahlawan nasional Indonesia. Ir. R. Djoeanda Kartawidjaja atau Ir.
Haji Juanda lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, 14 Januari
1911 adalah Perdana Menteri Indonesia ke-10 sekaligus yang terakhir. Namanya
diabadikan sebagai nama lapangan terbang di Surabaya, Jawa Timur yaitu Bandara
Djuanda atas jasanya dalam memperjuangkan pembangunan lapangan terbang tersebut
sehingga dapat terlaksana. Selain itu juga diabadikan untuk nama hutan raya di
Bandung yaitu Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, dalam taman ini terdapat Museum
dan Monumen Ir. H. Djuanda. Djuanda wafat di Jakarta 7 November 1963 karena
serang jantung dan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta. Berdasarkan Surat
Keputusan Presiden RI No.244/1963 Ir. H. Djuanda Kartawidjaja diangkat sebagai
tokoh nasional/pahlawan kemerdekaan nasional. Pendidikan sekolah dasar
diselesaikan di HIS dan kemudian pindah ke sekolah untuk anak orang Eropa
Europesche Lagere School (ELS), tamat tahun 1924. Selanjutnya oleh ayahnya
dimasukkan ke sekolah menengah khusus orang Eropa yaitu Hogere Burger School
(HBS) di Bandung, dan lulus tahun 1929. Pada tahun yang sama dia masuk ke sekolah Tinggi
Teknik (Technische Hooge School) sekarang Institut Teknologi Bandung (ITB) di
Bandung, mengambil jurusan teknik sipil dan lulus tahun 1933.
7. Ir. Mochamad Basoeki Hadimoeljono, M.Sc., Ph.D.
yaaaap kita smapai pada urutan terakhir, ada yang tau siapakah beliau ? yaa betul sekali, beliau adalah menteri PU kita sekarang dipemerintahan bapak Jokowi, sengaja saya tulis biar semua tahu siapa menteri PU kita sekarang hehehe. Basuki
Hadimuljono lahir pada 5 November 1954 di Surakarta, Indonesia. Basuki
meraih gelar Sarjana (S1) Teknik Geologi dari Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta pada 1979. Kemudian ia melanjutkan Magister (S2) dan
Doktor (S3) Teknik Sipil di Colorado State University, USA mengambil bidang
pengairan. Ia memperoleh beasiswa S2 dan S3 tersebut dari Departemen Pekerjaan
Umum, tempat di mana ia bekerja hingga sekarang. Jenjang karir yang pernah
dijabat Basuki adalah Komisaris Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk sejak
1 Mei 2012. Basuki juga pernah menjabat sebagai Kepala Badan Penelitian dan
Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum periode 2005 – 2007. Setelah itu, ia menjabat
sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum periode 2007 – 2013.
Terakhir, ia menjabat sebagai Direktur Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan
Umum periode 2013 hingga sekarang. Pada masa pemerintahan Presiden RI Susilo Bambang
Yudhoyono, Basuki pernah dipercaya untuk menjadi tim penanggulangan lumpur
Lapindo, Porong, Jawa Timur. Ia mulai mendatangi lokasi tersebut sejak 8
September 2006. Tugasnya pada saat itu adalah memantau perkembangan penanganan
lumpur Lapindo setiap hari.
Terima kasih sudah membaca, sebenarnya banyak sekali insinyur hebat yang ada di Indonesia, tetapi yang saya tulis diatas adalah sosok tokoh idola saya, jika anda punya tokoh lain yang belum saya tulis silahkan ditambahin hehe, sekian dan terima kasih.
Lah bapak Ir. Habibie ga masuk? Padahal dia udah bikin pesawat dan sudah diakui secara internasional
BalasHapusIni sipil pak
HapusBanyak banget lulusan ITB nya , mantap sekali
BalasHapus